Tiba tiba saya kangen pasar tradisonal di Padang. Seperti Pasar Raya, Pasar Steba, Pasar Alai, Pasar Parak lawah dan pasar Bandar Buat. Walau kadang becek, pasar tradisional di Indonesia sangat kental interaksi sosialnya. Kita bebas tawar menawar barang, kadang bertemu dengan tetangga atau teman lama di pasar, bisa say hallo dan saling bertanya kabar. Semua potret itu menjadi ciri khas Indonesia secara keseluruhan.
Di Kanazawa, Jepang, yang saya tahu hanya ada satu pasar tradisional. Namanya pasar Omico. Selain itu umumnya pasar modern berbentuk supermarket. Jumlahnya cukup banyak dengan lokasi yang cukup berdekatan. Ada yang buka 24 jam, namanya AEON. Layaknya pasar modern, AEON memberikan kenyamanan kepada pengunjungnya. Barang barang yang dijual di sini berkualitas baik dengan harga yang cukup tinggi dibanding supermarket lain. Jika berbelanja di supermarket, pembeli tidak dikasih kantong kresek gratis. tetapi harus bayar, yang kecil 3 Yen dan yang agak besar 5 Yen. Saya membawa tas dari rumah jika berbelanja di sini.
Pasar Omico berada tidak jauh dari pusat perbelanjaan dan pusat kota Korinbo. Segala kebutuhan di jual di sini. Ada ikan, sayur, pakaian dan kebutuhan pokok lainya. Walau disebut pasar tradisonal, tetap saja menurut saya semi modern. Karena ada beberapa toko yang kasirnya menggunakan komputer dan harga pas. Tetapi di sebagian toko yang lain seperti toko sayur atau pedagang ikan ada yang bisa ditawar walau tidak terlalu banyak turun harganya. Di Jepang tidak biasa tawar menawar.
Pasar Omico sangat bersih dengan gang yang sangat lebar. Rata rata dagangan tertata dengan rapi dan bersih. Bahkan jika kita lewat di toko penjual ikan tidak terasa amis sedikitpun. Pasar ini sering dikunjungi wisatawan lokal.
Di pasar ini saya menemukan produk dari Indonesia yaitu saus cabe merk ABC. Harganya sedikit lebih mahal sari saus cabe ABC yang di jual di Mesjid. Oh iya mesjid di Kanazawa menjual produk halal. Ada ayam, daging, tempe dll. Tujuanya selain untuk memenuhi kebutuhan akan makanan halal, juga untuk sumber pemasukan bagi pemeliharaan mesjid.
Biasanya orang Indonesia ke pasar tradisonal Omico untuk mencari ikan, karena harganya cukup miring di sini. Tetapi kadang juga cukup mahal, jadi tergantung keberuntungan. Saya pernah mendapat ikan kembung 30 ekor hanya 250 Yen. Wah murah sekali.
Sayangnya tidak semua toko terisi di pasar ini. Ada beberapa toko yang tampaknya tutup. Entah ada penjualnya atau tidak. Tidak seperti di Indoensia yang pasarnya ramai penuh sesak dengna penjual dan pembeli, pasar ini tidak terlalu sesak oleh penjual. Karena gang yang ada di pasar ini cukup lebar jadi tidak tarasa penuh sesak.
Sangat nyaman sekali belanja di pasar ini. Walau bukan pasar modern tapi pasar tradisonal ini tetap bersih dan aman dari copet.
Sayangnya tidak semua toko terisi di pasar ini. Ada beberapa toko yang tampaknya tutup. Entah ada penjualnya atau tidak. Tidak seperti di Indoensia yang pasarnya ramai penuh sesak dengna penjual dan pembeli, pasar ini tidak terlalu sesak oleh penjual. Karena gang yang ada di pasar ini cukup lebar jadi tidak tarasa penuh sesak.
Sangat nyaman sekali belanja di pasar ini. Walau bukan pasar modern tapi pasar tradisonal ini tetap bersih dan aman dari copet.
Baca Juga Artikel Menariknya Lainya :
Yuk Lihat Serunya Outbound Anak Indonesia di Jepang
Seperti ini Bis di Jepang, Bayar Ongkos dan Menukarkan Uang di Mesin.
Oh, Pantas Bersih, Begini Cara Orang Jepang Membuang Sampah
Yuk Lihat Serunya Outbound Anak Indonesia di Jepang
Seperti ini Bis di Jepang, Bayar Ongkos dan Menukarkan Uang di Mesin.
Oh, Pantas Bersih, Begini Cara Orang Jepang Membuang Sampah